[KEMBALI KE MENU SEBELUMNYA]
DAFTAR ISI
1.Pendahuluan
2. Dasar Teori
3. Rangkaian
4. Listing Program
5. Flowchart
6. Video Simulasi
7. Link Download
4. Listing Program
5. Flowchart
6. Video Simulasi
7. Link Download
DOTMATRIX
1. Pendahuluan
Assalamuallaikum wr.wb. pengunjung sekalian...
Materi yang saya posting kali ini merupakan materi mata kuliah Mikroprosesor dan Mikrokontroller jurusan Teknik Elektro , Universitas Andalas. TP 2017/2018. Dengan dosen pembimbingnya adalah bapak Darwison M.T.
2.Dasar Teori
2.Dasar Teori
1. MCS51 Mikrokontroler tipe
AT89S51 merupakan mikrokontroler keluarga MCS-51 dengan konfigurasi yang
sama persis dengan AT89C51 yang cukup terkenal, hanya saja AT89S51
mempunyai fitur ISP (In-System Programmable Flash Memory).
2. Dot Matriks
Dot matrix adalah susunan titik-titik dua dimensi yang digunakan untuk menampilkan karakter-karakter, simbol atau gambar. Dahulu dot matrix digunakan pada printer-printer tua dan banyak perangkat tampilan digital. Pada printer, titik-titik tersebut adalah daerah yang diredupkan. Sedangkan pada display, titik-titik tersebut adalah daerah yang bercahaya. Sebagaimana pada LED atau CRT display cara kerjanya titik-titik yang sebelumnya mati, bercahaya sesuai sesuai obyek yang diinginkan.
Dot
matrix banyak digunakan untuk menampilkan informasi pada mesin-mesin,
jam, indikator keberangkatan kereta api dan perangkat lainnya yang
membutuhkan display sederhana untuk resolusi yang terbatas. Display ini
terdiri dari LED yang tersusun secara matrix berbentuk segi empat
(bentuk selain segi empat juga ada) sehingga dengan menyalakan/mematikan
lampu yang diinginkan, teks atau grafik yang dapat ditampilkan.
Pengendali dot matrix mengkonversi instruksi dari decoder ke dalam
sinyal elektris yang dapat menyalakan atau mematikan lampu sehingga
tampilan yang diinginkan dapat terjadi.
3. Rangkaian
Rangkaian Seperti bicylce night,dimana lcd akan seperti berjalan dari
suatu led ke suatu led atau lebih tepatnya disebut dengan gerakkan
shifting
4. Listing Program
#include <reg51.h>
void delay (unsigned int t);
int v1=1;
int v2=128;
int v3=1;
int v4=128;
int i;
void main(){
P0=0xFF;
while(1){
for(i=0;i<8;i++){
P0=v1;
v1=v1<<1;
delay(100);
}
v1=1;
for(i=0;i<8;i++){
P0=v2;
v2=v2>>1;
delay(100);}
v2=128;
for(i=0;i<8;i++){
P0=v3;
v3=v3|(v3<<1);
delay(100);
}
v3=1;
for(i=0;i<8;i++){
P0=v4;
v4=v4|(v4>>1);
delay(100);
}
v4=128;
for(i=0;i<5;i++){
P0=0xff;
delay(100);
P0=0x00;
delay(100);}
}}
void delay(unsigned int t){
int x,y;
for (x=0;x<t;x++)
for(y=0;y<1270;y++);}
Tidak ada komentar:
Posting Komentar